Kupang, Prabumuli - Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Prabumulih, Sumatera Selatan akan melakukan tes keperawanan bagi pelajar SMA. Mereka beralasan hal itu untuk mencegah siswi berbuat mesum maupun terjun dalam dunia prostitusi yang kini marak.
Menteri Pendidikan M Nuh menilai hal ini tak perlu dilakukan. Dia meminta rencana ini ditinjau ulang.
"Ini enggak wise, enggak bijak. Kalau ada bukti tentu kami akan membuat edaran. Kalau ada, ada cara lain yang lebih wise," kata Nuh di Istana Negara, Jakarta, Selasa (20/8).
Meski kewenangan untuk menerapkan kebijakan penggunaan seragam hingga hal-hal yang terkait pendidikan dipegang penuh oleh pemerintah kabupaten atau kota, namun penerapannya tetap tidak bisa melewati batas-batas prinsip umum di masyarakat. Nuh menyarankan agar Dinas Pendidikan Prabumulih untuk memilih cara lain yang lebih baik.
"Kewenangan pendidikan itukan ada di kabupaten kota, tetap dia kan tidak serta merta apa yang dilakukannya itu bisa sampai melewati batas-batas prinsip-prinsip umum," tandasnya.
Jika memang ditemukan adanya pelanggaran terhadap prinsip-prinsip umum, pemerintah hanya bisa mengirimkan surat edaran agar lembaga bersangkutan mengubah kebijakannya. Walaupun, keputusan itu dilakukan guna menjaga siswa-siswinya dari perbuatan-perbuatan yang mengarah negatif.
"Ya kalau sudah ada bukti ini melanggar prinsip-prinsip umum ya akan saya sampaikan, kemudian akan saya buat edaran kepada dinas-dinas untuk cari yang proper. Tujuannya sih kalau mau anak-anak kita terhindar dari hal-hal yang negatif, itu ada cara-cara lain," katanya.
Pendidikan (Disdik) Kota Prabumulih, Sumatera Selatan akan melakukan tes keperawanan bagi pelajar SMA. Mereka beralasan hal itu untuk mencegah siswi berbuat mesum maupun terjun dalam dunia prostitusi yang kini marak. (merdeka)
0 komentar:
Posting Komentar